TUGAS
KELOMPOK GURU
PEMBIMBING
BIOLOGI
ESTERLINE
MAKALAH
ASAL USUL KEHIDUPAN MELALUI
EVOLUSI BIOLOGI DAN EVOLUSI KIMIA
DI SUSUN OLEH:
NUR FASELA
SERLINA HUSADA
SITI KARMILA
SRI WINDA HARSA
SYARIFA HAZARINA
SMA NEGERI 1 KAMPAR
T.P 2011/2012
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makalah ini dibuat berdasarkan niat
dan sesuai dengan kondisi serta keadaaan dalam kehidupan sekitar. Dimana telah
kita ketahui bahwa zaman modern ini mahluk hidup khususnya manusia telah
mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan alam. Akan tetapi pada tahap
pembelajarannya manusia selalu mendapatkan maslah dan perbedaan pendapat
mengenai sesuatu yang ditelitinya. dalam hal ini adalah meneliti
asal usul kehidupan yang menjadi permasalahan dari
sejak berabad-abad tahun yang lalu sampai sekarang. karena pada umumnya biologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dan mahluk hidup yang ada
disekitarnya.
Oleh karena itu, melalui makalah ini
penulis ingin menjelaskan dan menyampaikan beberapa pendapat para ahli mengenai
asal usul kehidupan itu sendiri. adapun hal lain yang ingin diperdalam dalam
makalah biologi umum ini adalah mengenai keterkaitan antara ilmu biologi dengan
ilmu yang lainnya. Selain itu penulis juga ingin memperdalam tentang
ilmupengetahuan dimana telah diketahui bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu ilmu
yang mampu dibuktikan kebenarannya melalui metode ilmiah dalam hal ini adalah
praktikum biologi umum itu sendiri.
Dan tentunya ilmu pengetahuan itu akan kita peroleh dari
pembelajaran, maka dari itu melalui makalah ini penulis mencoba menjelaskan dan
menerangkan asal usul kehidupan melalui evolusi biokimia untuk membuktikan beberapa yang
diharapkan. dan tentunya dilengkapi dengan berbagai pihak atau tokoh
pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
- Apakah kehidupan itu ?
- Dari manakah asal kehidupan ?
- Dimanakah unsure kehidupan itu pertama kali timbul ?
1.3 Tujuan
- Untuk memenuhi beberapa syarat-syarat dalam proses
belajar mengajar di kelas XII.
- Sebagai langkah lanjutan dalam mempelajari bidang study
umum khususnya biologi umum.
- Menyampaikan beberapa pendapat para ahli mengenai asal
usul kehidupan dengan teori-teori yang sudah ada.
- Melatih kita untuk membuat laporan untuk beberapa
pelajaran yang selanjutnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 ASAL USUL
KEHIDUPAN MENURUT BEBERAPA TEORI
1. Kehidupan berasal dari Zat-Zat Anorganik
Evolusi Kimia Dimulai dari Atmosfir Purba
Sejak berabad-abad yang lalu hingga sekarang asal usul kehidupan di bumi
menjadi bahan perdebatan , sehingga menimbulkan bebrapa pertanyaan antara lain
sebagai berikut ;
1. apakah kehidupan itu ?
2. dari manakah asal kehidupan ?
jawaban yang diberika oleh para ahli bermacam-macam , tetapi belum ada jawaban
terakhir yang memuaskan dan dapat diterima semua pihak. Namun bebrapa teori
telah mencoba memberikan jawaban tentang asal-usul kehidupan di planet bumi
ini. Teori-Teori tersebut adalah sebagai berikut :
a. Teori Ciptaan
Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan yang ada di planet diciptakan oleh
Tuhan. Bumi yang dicipta Tuhan pada masa lalu sampai sekarang mempunyai ciri
yang tidak berubah. Mereka mengungkapkan teori ini berdasarkan atas
kejadian-kejadian gaib yang pernah dilihatnya. Kejadian gaib tersebut dianggap
sebagai ciptaan Tuhan , seperti halnya bumi dan kehidupan yang ada di
didalamnya juga diciptakan oleh-Nya.
b. Teori Kedaan bumi yang Selalu Tetap
Menurut teori ini bumi tidak mempunyai asal mula. Begitu pula spesies yang
mendiami bumi juga tidak mempunyai asal mulanya.
c. Teori Cosmozoa
Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan di bumi diperkirakan berasal dari ruang
angkasa. Hal yang mendasari teori ini adalah peyelidikan bahwa bahan yang
terdapat pada batu meteor maupun vartu komet yang jatuh ke bumi mengandung
banyak molekul organic sederhana , misalnya cyanogens , asam
hidrocyanida.molekul-molekul organic tersebut tatkala jatuh ke bumi menjadi
benih kehidupan.
Menurut teori ini bukan hanya di bumi saja yang timbul kehidupan. Kehidupan dapat
timbul sekali atau bebrapa kali di berbagai bagian galaksi dalam waktu yang
berbeda.
d. Teori Abiogenesis
Seorang ahli ilmu pengetahuan alam berkebangsaan Belanda bernama Antonie van
Leeuwnhoek ( 1632-1723 ) , dengan mikrosop buatannya berjasil menemukan jasad
renik yangn sifatnya hidup dan bergerak-gerak dari setets air rendaman jerami.
Hasil pengamatan ini mengingatkan kembali pada pandangan generation spontan
(abiogenesis) yang dikemukakan olek Aristoteles ( 384-322 SM ). Akan tetapi ,
sebagian orang masih meragukan kebenrannya.
Dari sekian banyak orang yang mempermasalahkan teori tersebut , terdapat
seorang ahli ilmu pengetahuan alam bernama Francesco Redi ( 1626-1628 ) yang
dengan teliti tidak segera menerima teori tersbeut. Ia melakukan percobaan yang
hasilnya kemudian membuat pikiran banyak orang menjadi goyah terhadap teori
generation spontanea.
Adapun percobaan yang dilakukan oleh Francesco Redi sebagai berikut. Dia
merebus dua potong daging segar sampai mendidih agar terjadi sterilisasi. Kedua
potongan daging itu dimasukkan ke dalam dua stoples ; stoples pertama terbuka
dan stoplrs kedua tertutup rapat. Kedua stoples tersebut dibiarkan bebrapa hari
, di dalam stoples pertama yang mulutnya terbuka banyak didapatkan larva atau
tempayak lalat , sedangkan di dalam stoples kedua tidak ditemukan larva lalat.
Dari percobaan Francesco Redi tersebut muncul kesimpulan bahwa larva yang
berada di dalam stoples pertama berasal dari telur lalat yang masuk ke dalam
dan meletakkan telurnya , sedangkan di dalam stoples kedua yang tertutup rapat
tidak ditemukan larva karena lalat tidak dapat masuk ke dalam dan meletakkan
telurnya.
Selanjutnya , pada abad ke-18 seorang berkebangsaan Italia bernama Lazzaro
Spallanzani ( 1729-1799 ) melakukan eksperimen atas dasar
pemikiran seperti eksperimen Francesco Redi , hanya dalam eksperimenya tidak
digunakan daging , tetapi air kaldu. Percobaannya berlangsung sebgai berikut.
Disediakan tiga tabung yang masing-masing diisi dengan air kaldu secukupnya.
Tabung pertama dibiarkan terbuka mulutnya. Tabung kedua dan keyiga dipanaskan
sampai mendidih selama 15 menit.
Tabung kedua dibiarkan mulutnya terbuka ,sedang tabung ketiga mulutnya tertutup
rapat dengan lapisan lilin. Setelah dibiiarkan selama tujuh hari , air kaldu di
dalam tabung yang mulutnya terbuka menjadi keruh akibta timbul bakteri , sedang
kedaan air kaldu di dalam tabung yang mulutnya terttutup masih seperti semula.
Hasil eksperimen yang dilakukan oleh Lazzaro Spallanzani ini membuktikan bahwa
timbulnya bakteri bukan terjadi secara spontan , tetapi bakteri muncul dari
spora bakteri yang masuk dan kemudian berkembang pada air kaldu.
Dengan percobaan Redi dan Spallanzani teori generation spontanea menjadi goyah.
Namun demikian , sebagian orang menetang kebenaran percobaan Spallanzani serta
mempertahankan kebenaran teori lama. Mereka menunjuk percobaan tersebut masih
ada kelemahannya , yaitu pada tabung yang tertutup sebenarnya masih terdapat
gejala generation spontanea , tetapi karena tertutup tidak ada gaya yang masuk
untuk hidup.
e. Teori Biogenesis
Kelemahaan percobaan spallanzi kemudian dicoba disempurnakan oleh lois Pasteur
( 1822-1895 ) ahli biokimia dan mikrobiologi dari prancis. Pada tabung kedua
percobaan spallanzi, mulut tabung dittutup dengan pipa berbentuk leher angsa
sehingga ruangan di dalam bakteri masih berhubungan dengan udara luar. Bentuk
seperti ini memungkinkan bakteri dan spora bakteri tidak dapat masuk ke dalam
air kaldu. Setelah beberapa hari ternyata hasilnya sama dengan percobaan
spallanzi. Maka tumbanglah teori abiogenesis dan timbul teori biogenesis dengan
slogan omne ex ovo omne ovum ex vivo
f. Teori Biologi Modern ( Evolusi Biokimia )
Menurut teori ini , asal kehidupan yang pertama adalah reaksi-reaksi kimiawi
yang menghasilkan asam amino pembentuk protein. Asam amino merupakan dasar
pemebntukan setiap sel.
Asam amino tersusun dari unsure C,H,O dan N sebagai unsure utama. Di
atmosfer banayak terdapat gas CH4 , Nh3 , H2O , dan H2 yang jika terkena
loncatan bunga api listrik dapat membentuk asam amino.
Teori terbentuknya asam amino do atmosfer dikemukakan oleh Harold Urey dan
Oparin. Teori Urey dibuktikan kebenarannya oleh Stanley Miller. Kehidupan
pertama terjadi di laut , kemudian organisme mengalami evolusi dengan hidup di
darat.
Perlu diketahui bahwa Evolusi merupakan perkembangan mahluk hidup yang
berlangsung secara perlahan-lahan dalam jangka waktu lama dari bentuk yang
sederhana kea rah bentuk yang kompleks.
Setelah eksperimen lois pateur dapat menumbangkan teori generation spontanea,
timbul masalah baru, yaitu dimanakah unsure kehidupan itu pertama kali timbul.?
Banyak pihak yang berpendapat bahwa kehidupan muncul akibat dari reaksi-reaksi
kimiawi yang diawali molekul berukuran kecil.
Molekul-molekul kecil satu dengan yang lain, dengan bantuan energi atau panas,
menghasilkan molekul berukuran besar, atau dari senyawa anorganik menjadi
senyawa organic terutama protein sebagi bahan dasar atau inti sel mahluk hidup.
Kejadian ( secara teoritis ) tersebut merupakan awal terbentuknya sel yang
bersifat primitive. Kejadianya yang pertama kali diperkirakan di laut sebgai
tempat yang berenergi cukup tinggi sehingga dapat digunakan untuk reaksi-reaksi
kimia.
Ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa kehidupan pertama terjadi di
atmosfer, atas dasar terbentuknya asam amino ( protein ) sebgagai dasar
subsastansi kehidupan. Pada suatu saat terbentuknya bumi di atmosfer kaya akan
molekul CH4,NH3,H2, dan H2O yang semuanya berupa gas. Gas-gastersebut sampai
sekarang banyak terdapat di atmosfer dan terssusun dari atom-atom C,H,O, dan N
yang dijumpai pada asam amino, sedangkan asam amino merupakan zat penyusun
protein. Akibat loncatan bunga listrik sewaktu terjadi halilintar dan radiasi
sinar kosmik, molekul-molekul itu breaksi membentuk asam amino. Adanya asam
amino sinar memungkinkan terbentuknya kehidupan. Bentuk kehidupan ini
diperkirakan sama seperti virus.
Perkiraan diatas yang menyatakan bahwa kehidupan berasal dari atmosfer,
dikemukakan oleh Harold Urey ( 1893 ) ahli kimia amerika dan Oparin ( 1929 )
ahli biokimia Rusia.walupun urey dan oparin berbeda kebangsaan dan zzaman,
teapi keduanya berprinsip sama sehingga pendapat itu dikenal dengan teori Urey
maupun Oparin . Melalui proses evolusi bentuk kehidupan yang pertama itu
berkembang menjadi berbagai jenis makhluk hidup seperti sekarang ini. Untuk
membuktikan kebenaran teori yang dikemukakan oleh Harold Urey, seorang
mahasiswa dari universitas Chicago bernama Stanley Miller ( 1953 ) dengan
kecermatan dan ketelitianya, berhasil membuat alat pembuktian berupa tabung
kaca dengan kelengkapan pengaturan untuk memasukan gas-gas CH4,NH3,H2,dan H2O.
Alat itu juga dilengkapi dengan elektroda-elektroda yang berhubungan dengan
sumber listrik. Sumber listrik berfungsi sebagi loncatan bunga api listrik dan
sekaligus pencampur gas-gas tadi. Ternyata dalam percobaan ini apabila loncatan
listrik bertegangan tinggi dialirkan segera terjadi reaksi kimia dan terbentuk
senyawa kimia berupa asam amino.
2.
2.3 Teori Evolusi Biokimia
ASAL USUL KEHIDUPAN
Evolusionis menyatakan bahwa makhluk hidup membentuk diri mereka sendiri secara
mandiri dari benda mati. Namun, ini adalah dongeng takhayul abad pertengahan
yang bertentangan dengan hukum dasar biologi.
Bagi kebanyakan orang, pertanyaan "apakah manusia berasal dari kera atau
tidak" muncul dalam benak mereka ketika teori Darwin disebutkan. Tapi
sebelum membahas masalah ini, sebenarnya masih terdapat beragam pertanyaan yang
harus dijawab oleh teori evolusi. Pertanyaan pertama adalah bagaimana makhluk
hidup pertama muncul di bumi.
Evolusionis menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan bahwa makhluk hidup
pertama adalah sel tunggal yang terbentuk dengan sendirinya dari benda mati
secara kebetulan. Menurut teori ini, pada saat bumi masih terdiri atas
bebatuan, tanah, gas dan unsur lainnya, suatu organisme hidup terbentuk secara
kebetulan akibat pengaruh angin, hujan dan halilintar. Tetapi, pernyataan
evolusi ini bertentangan dengan salah satu prinsip paling mendasar biologi:
Kehidupan hanya berasal dari kehidupan sebelumnya, yang berarti benda mati
tidak dapat memunculkan kehidupan.

SEL YANG MEMBELAH DIRI
"" Hukum paling mendasar dari kehidupan adalah "kehidupan
hanya berasal dari kehidupan". Suatu makhluk hidup hanya dapat muncul dari
kehidupan sebelumnya""
Kepercayaan bahwa benda mati dapat memunculkan kehidupan sebenarnya sudah ada
dalam bentuk kepercayaan takhayul sejak abad pertengahan. Menurut teori ini,
yang disebut "spontaneous generation", tikus diyakini dapat muncul
secara alami dari gandum, atau larva lalat muncul "tiba-tiba dengan
sendirinya secara kebetulan" dari daging. Saat Darwin mengemukakan
teorinya, keyakinan bahwa mikroba dengan kemauan sendiri membentuk dirinya
sendiri dari benda mati juga sangatlah umum.
LUMPUR YANG BERUBAH MENJADI MAKHLUK
HIDUP"
Nama ilmiah dari gambar di samping ini adalah "Bathybius Haeckelii",
yang berarti "Lumpur Haeckel". Ernst Haeckel, seorang pendukung gigih
teori evolusi, mencoba mengamati lumpur yang berhasil dikeruk dengan cawan dan
menganggapnya sangat menyerupai sejumlah sel yang dilihatnya di bawah
mikroskop. Berdasarkan pengamatan ini, ia menyatakan bahwa lumpur ini adalah
materi tak hidup yang berubah menjadi organisme hidup. Haeckel dan rekannya,
Darwin, meyakini kehidupan memiliki struktur sederhana sehingga dapat terbentuk
dari benda mati. Akan tetapi, ilmu pengetahuan abad ke-20 menunjukkan bahwa
kehidupan tidak pernah dapat muncul dari sesuatu yang tak hidup.
Penemuan biologiwan Prancis, Louis Pasteur, mengakhiri kepercayaan ini.
Sebagaimana perkataannya: "Pernyataan bahwa benda mati dapat memunculkan
kehidupan telah terkubur dalam sejarah untuk selamanya". Setelah Pasteur,
para evolusionis masih berkeyakinan bahwa sel hidup pertama terbentuk secara
kebetulan. Namun, semua percobaan dan penelitian yang dilakukan sepanjang abad
ke-20 telah berakhir dengan kegagalan. Pembentukan "secara kebetulan"
sebuah sel hidup tidaklah mungkin terjadi, bahkan untuk membuatnya melalui
proses yang disengaja di laboratorium tercanggih di dunia pun ternyata tidak
mungkin.
MITOS "EVOLUSI KIMIAWI"
Evolusionis terkenal, Alexander Oparin, muncul dengan
gagasan "evolusi kimiawi" di awal abad ke-20. Gagasan ini menyatakan
bahwa sel hidup pertama muncul secara kebetulan melalui sejumlah reaksi kimia
yang terjadi pada kondisi bumi purba. Akan tetapi, tak satu evolusionis pun,
termasuk Oparin sendiri, yang mampu memberikan satu pun bukti yang mendukung
gagasan "evolusi kimia". Sebaliknya, setiap penemuan baru di abad
ke-20 menunjukkan kehidup-an terlalu kompleks untuk dapat terbentuk secara
kebetulan. Evolusionis terkenal Leslie Orgel membuat pengakuan berikut ini:
"(Dengan mempelajaristruktur DNA, RNA, dan protein) seseorang mestinya berkesimpulan:
ternyata kehidupan tidak akan pernah dapat terbentuk melalui reaksi-reaksi
kimiawi."
Selain menggugurkan teori evolusi,
hukum "kehidupan muncul dari kehidupan sebelumnya" juga menunjukkan
bahwa makhluk hidup pertama muncul di bumi dari kehidupan yang ada sebelumnya,
dan ini berarti ia diciptakan oleh Allah. Allah, Dia-lah satu-satunya Pencipta
yang dapat menghidupkan benda mati. Dalam Alquran disebutkan, "Dia
mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup."
(QS. Ar-Ruum, 30:19)
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Berdsarkan pemaparan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa masing-msing para ahli ilmu pengetahuan alam memiliki
pandangan yang berbeda-beda mengenai asal usul kehidupan sesuai dengan
eksperimen-eksperimen yang telah dilakukannya.
masing-masing pendapat tersebut didasrkan oleh percobaan yang telah dibuktikan
sendiri oleh para ahli tersebut. Dan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
tersebut masing-masing memiliki kelemahan-kelemahan sehingga masing-masing
teori yang dipaparkannya saling melengkapi satu sama lain.